Rotasi Asia ID – Sebuah insiden tenggelamya kapal kini Kembali terjadi di Indonesia. Kali ini dikabarkan kapal tenggelam di Kawasan yang tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Priok. Musibah tenggelamnya kapal di Tanjung Priok ini dikabarkan terjadi pada hari Minggu, 21 Maret 2021 yang membawa para nelayan dan pemancing.
Dikonfirmasi bahwa kapal yang tenggelam tersebut telah terbalik di laut dengan kedalaman lima meter. Semua penumpang berusaha untuk tetap bertahan dengan berenang sekuat tenaga karena tidak membawa alat keselamatan apapun. Para penumpang juga mengatakan tidak membawa alat keselamatan karena hanya akan melakukan kegiatan memancing.
Baca Juga: Jadi Perempuan Satu-satunya, Mahasiswi Magang Ini Jadi Korban Pencabulan
Kapal yang digunakan merupakan jenis kapal motor atau kapal kecil. Dikonfirmasi oleh warga setempat bahwa kapal tersebut memang sering digunakan untuk mengantar warga yang hendak memancing sehingga sering disebut sebagai kapal ojek oleh warga setempat. Sang nakhoda juga membenarkan hal tersebut.
Kronologi Peristiwa Terkait Tenggelamnya Kapal
Saat ditanyai terkait bagaimana kronologis detail terkait tenggelamnya kapal di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Laode Muhammad sebagai Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) akhirnya buka suara. Beliau mengungkapkan bahwa alasan utama penyebab tenggelamnya adalah karena kapal menabrak pemecah ombak.
Berawal dari mesin kapal yang mati secara tiba-tiba ketika kapal hendak membawa para pemancing dari tengah laut ke daratan. Ketika mesin mulai mati maka kapal sempat terombang ambing di lautan. Kondisi tersebut semakin mencekam karena laut sedang berada pada cuaca yang tidak baik.
Akhirnya setelah beberapa waktu terombang ambing di lautan, kemudian kapal menabrak pemecah ombak dan kapal pecah yang membuat semua penumpang diatasnya terhempas ke lautan. Dikarenakan kapal digunakan untuk memancing di lautan, tidak satupun dari pemancing yang menggunakan alat keselamatan.
Sang Nakhoda juga mengatakan sempat melakukan usaha untuk memperbaiki mesin kapal yang tiba tiba mati tersebut. Namun waktu yang ia miliki tidak banyak sehingga air sudah sempat mengisi seluruh kapal dan kemudian menyebabkan kapal kelebihan muatan dan akhirnya membalikkan kapal dengan seluruh penumpang yang ada.
Sesaat setelah insiden tersebut terjadi maka tim Kopaska dan juga Dislaimbair langsung menuju lokasi tenggelamnya kapal. Pihak mereka mengaku bahwa sudah melakukan evakuasi menyeluruh terhadap pemancing yang tenggelam di lautan lepas. Semua pemancing yang dievakuasi diantar ke Pondok Dayung.
Jumlah Korban Meninggal dan Kelanjutan
Dilansir dari beberapa media mengkonfirmasi bahwa pada kapal yang tenggelam tersebtu membawa 16 orang di atasnya. Meski sudah dievakuasi secara menyeluruh, namun akhirnya Laode Muhammad mengungkapkan bahwa terdapat korban jiwa pada kecelakaan kapal tersebut.
Jumlah korban yang meninggal ada tiga orang dan terdapat satu orang yang setelelah dievakuasi kemudian harus segera dilarikan ke RSUD Koja guna mendapatkan perawatan yang intensif. Laode juga menambahkan bahwa ketiga korban jiwa tersebut meninggal karena tidak memiliki kemampuan berenang.
Kejadian tenggelamnya kapal menuai kesedihan yang teramat dalam bagi para keluarga korban. Pergi kelautan lepas tanpa persiapan seperti alat keselamatan memang sangat berisiko. Hal tersebut karena banyak faktor yang dapat menyebabkan kejadian berbahaya selama berada di lautan lepas.
Kapal tenggelam tersebut dinakhodai oleh Heri Samsul Bahri yang dikenal juga sebagai Acai. Niat ingin menjemput pemancing yang sedang memancing di sekitar dam Pelabuhan Tanjung Priok. Diberitahukan juga dua belas penumpang lainnya saat ini dikonfirmasi kondisinya sudah stabil.
Baca Juga: Keindahan Goa Marmer di Chili, Pertunjukan Cahayanya Membuat Takjub
Ketiga korban jiwa yang meninggal akibat tenggelamnya kapal kini tengah menunggu penjemputan oleh keluarga masing masing di KRI Teluk Cirebon. Peristiwa naas ini menjadikan evaluasi kedepannya agar tetap memperhatikan segala faktor pendukung kapal dan selalu menyediakan alat keselamatan. [bgze]
Discussion about this post