Rotasi Asia ID – Rabu (31/03) Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) Diserang oleh orang tidak dikenal. Peristiwa terjadi pada pukul 17.20 WIB, di mana ada orang tidak dikenal masuk ke dalam komplek Mabes Polri dan melakukan serangan menggunakan senjata api. Dalam serangan tersebut, pelaku terpaksa ditembak mati karena membahayakan keselamatan banyak orang.
Pasca peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, pemerintah memang tengah mewaspadai adanya aksi terorisme di wilayah lain. Setelah melakukan penangkapan terduga teroris di beberapa wilayah tanah air, secara mengejutkan Mabes Polri justru menjadi sasaran terorisme.
Baca Juga: Identitas Wanita Teroris yang Mati Didor di Mabes Polri Terungkap, Ternyata Masih Gadis
Berdasarkan video amatir yang beradar di media sosial, pelaku penyerangan berjenis kelamin perempuan terlihat dari kerudungnya. Pada video tersebut terlihat juga pelaku membawa senjata api berupa pistol dan menembakkan secara membabi buta kepada petugas keamanan. Untuk menghindari bahaya, polisi terpaksa menembak mati pelaku terorisme tersebut.
Identitas Pelaku Penyerangan Mabes Polri Telah Terungkap
Pasca terjadinya penyerangan di Mabes Polri, polisi langsung bergerak cepat untuk mengungkap identitas pelaku yang telah berhasil dilumpuhkan. Dalam konferensi pers yang digelar di Mabes Polri, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku teror penembakan berinisial ZA berjenis kelamin perempuan dan berusia 25 tahun.
Berdasarkan hasil olah kejadian perkara, ditemukan data bahwa ZA tinggal di Jalan Lapangan Tembak Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Kapolri juga menjelaskan bahwa terduga pelaku terorisme tersebut menganut ideologi radikal ISIS. Hal ini dibuktikan dari postingan di media sosial ZA. ZA merupakan mantan mahasiswi sebuah kampus namun drop out saat memasuki semester 5.
Dalam melakukan aksi penyerangan, ZA diduga menggunakan senjata api berjenis air gun. Perempuan yang saat itu menggunakan pakaian hitam dan kerudung biru tersebut langsung mengacungkan senjata kepada petugas penjaga di gerbang Mabes Polri. Akan tetapi pelaku tidak melakukan tembakan namun hanya melakukan ancaman terhadap penjaga.
Baca Juga: Istri Terduga Teroris Ini Terpaksa Tanggung Biaya Cicilan Bank Peninggalan Suaminya
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, petugas terpaksa melepaskan tembakan ke tubuh pelaku sebanyak tujuh kali. Setelah terjadi duel, pelaku langsung tersungkur di tanah dan segara diperiksa oleh tim gegana untuk memastikan apakah membawa bom atau tidak. Selanjutnya polisi langsung melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas pelaku penyerangan tersebut.
Setelah berhasil mengungkap identitas pelaku, polisi langsung bergerak cepat dengan mendatangi kediaman ZA. Dalam operasi penggeledahan yang dilakukan di rumah pelaku, polisi berhasil mengamankan beberapa barang termasuk surat wasiat yang ditulis untuk keluarga sebelum melakukan penyerangan di Mabes Polri.
Polda Metro Perketat Penjagaan Pasca Penyerangan Mabes Polri
Pasca aksi penyerangan dan terorisme yang terjadi di Mabes Polri, Polda Metro langsung melakukan pengetatan penjagaan. Langkah memperketat penjagaan ini dilakukan di seluruh markas komando kepolisian yang masuk dalam wilayah hukumnya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kemungkinan serangan lainnya.
Langkah memperketat penjagaan dilakukan dengan memeriksa semua orang yang datang ke Polda Metro Jaya. Tidak hanya itu, akses masuk bagi masyarakat umum juga ditutup usai terjadinya serangan. Hanya personel polisi dan kendaraan dinas kepolisian yang diizinkan masuk ke kawasan Polda Metro Jaya.
Aksi serangan yang terjadi di Markas Besar Polri tersebut memang mengejutkan banyak orang. Kejadian tersebut juga semakin membuat masyarakat khawatir akan adanya aksi terorisme lanjutan seperti yang marak terjadi belakangan ini. Akan tetapi pemerintah juga bergerak cepat untuk memburu jaringan terorisme yang ada di tanah air agar masyarakat tidak perlu khawatir lagi. [SA/RA]
Discussion about this post