Rotasi Asia ID – Polisi temukan atribut FPI dan bahan peledak saat geledah rumah terduga teroris pasca peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar (28/08).
Kepolisian Republik Indonesia melalui Detasemen Khusus 88 Anti Teror langsung melakukan perburuan terhadap jaringan terorisme di Tanah Air. Hal ini karena ada kemungkinan jaringan teroris serupa di Makassar akan melancarkan aksi di wilayah lain.
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Diduga Jaringan JAD
Penggerebekan yang dilakukan pada Minggu (28/03) hingga Senin (29/03) berhasil menangkap terduga teroris di tiga lokasi berbeda yaitu Bima Nusa Tenggara Barat, Kawasan Condet Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Dari operasi yang dilakukan Densus 88 total ada 9 terduga teroris yang diamankan.
Tidak hanya mengamankan terduga teroris saja, Densus 88 juga mengamankan berbagai barang bukti. Barang bukti tersebut ditemukan di berbagai lokasi berbeda. Dalam penggerebekan tersebut, ditemukan juga bom aktif yang siap untuk diledakkan. Berikut ini beberapa temuan Densus 88 dalam perburuan terduga teroris pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Polisi temukan atribut FPI dan Barang Bukti Lain Saat Geledah Terduga Teroris
Operasi perburuan teroris yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Anti Teror membuah hasil yang cukup membanggakan. Selain menangkap 9 orang terduga teroris, polisi juga menemukan berbagai barang bukti yang mengarah pada tindakan terorisme. Beberapa di antaranya adalah seperti berikut:
- Bom aktif
Penggerebekan Densus 88 di Kawasan Condet, Jakarta Timur tidak hanya berhasil mengamankan terduga teroris saja. Akan tetapi dalam operasi tersebut, polisi juga berhasil menemukan barang bukti yang cukup mengejutkan.
Dalam penggeledahan yang dilakukan di kediaman terduga pelaku, polisi berhasil mengamankan 5 buah bom aktif berjenis bom sumbu yang siap untuk diledakkan.
Penemuan bom aktif tersebut disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers yang dilakukan di Polda Sulawesi Selatan. Dengan adanya penemuan tersebut, polisi akan terus melakukan perburuan untuk mencegah aksi terorisme lainnya di berbagai daerah lain.
- Bahan peledak
Tidak hanya menemukan bom yang siap ledak saja, Detasemen khusus 88 anti terror juga menemukan bahan peledak. Polisi mengamankan satu toples seberat 4 kg yang berisi bahan peledak untuk membuat bom.
Bahan tersebut terdiri dari aseton, H202, HCL, sulfur, flash powder dan thermometer.
Kapolri Listry Sigit juga menambahkan bahwa anggotanya turut menemukan bahan peledak yang sudah jadi. Bahan tersebut berjenis TATP seberat 1,5 kilogram.
Penemuan bahan peledak ini didapatkan dari penggeledahan terduga teroris yang berada di kawasan Bekasi dan Condet.
- Atribut FPI
Masih dari penggeledahan terduga teroris di kawasan Condet, Densus 88 juga menemukan barang temuan lain yang cukup mengejutkan. Ditemukan beberapa atribut Front Pembela Islam (FPI) yang dimiliki oleh terduga teroris. Atribut tersebut terdiri dari kartu anggota FPI, bendera, jaket FPI dan sejumlah buku.
Dengan penemuan tersebut, polisi saat ini tengah mendalami apakah ada keterlibatan FPI dengan kejadian teror yang dilakukan beberapa terduga teroris.
Namun sampai saat ini, polisi masih terus melakukan pendalaman dan investigasi untuk mencari kebenaran dan mencegah terjadinya aksi terorisme lainnya.
Baca Juga: Mafia Buronan Polisi Ditangkap Gara-gara Video Memasak di YouTube
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar membuka mata banyak orang bahwa ancaman terorisme masih ada sampai saat ini. Hal ini membuat polisi harus bekerja ekstra untuk mengungkap jaringan terorisme yang ada di tanah air.
Dengan penemuan berbagai barang bukti di atas membuka fakta bahwa jaringan terorisme masih eksis sampai saat ini dan bisa beraksi kapan saja. [bgze]
Discussion about this post