Rotasi Asia ID – Seorang pria pelaku pembunuh berantai di Bogor memberikan pernyataan mengejutkan. Dalam video berdurasi singkat yang tersebar di media sosial, pelaku berinisial MRI alias Rian (21) ini tega membunuh dua orang wanita yang baru dikenalnya di Bogor, Jawa Barat, karena dirinya membenci perempuan.
Pelaku Rian pun mengurai detik-detik pembunuhan yang dilakukannya dengan detail. Mulai dari mengenal kedua korbannya melalui jalur open BO dan membayar Rp 1 juta untuk menggunakan jasa open BO tersebut, melakukan penghilangan nyawa, hingga saat membuang jasad korban.
Seperti dilansir Halobogor.id, Jumat (12/3/2021), meski pelaku yang ditanya dengan nada tinggi dan mengaku merasa berdosa setelah membunuh dua korbannya. Namun, ucapan tersebut disampaikannya terlihat tanpa ekspresi menyesal.
“Kenapa kamu bunuh ?” tanya perekam.
“Saya benci sama perempuan,” aku Rian dengan wajah tenang.
Ketika ditanya tentang awal perkenalannya dengan dua korbannya, pria ini pun dengan enteng menjawab. “Open BO, bayar Rp 1 juta. Dibunuh di hotel Puncak dengan cara dicekik. Kemudian dibungkus plastik. Lalu dimasukkan pakai tas sewaan. Setelah membunuh, pulang. Merasa berdosa,” ungkapnya.
Pelaku Mengaku Menikmati
Rian sang pembunuh berantai di Bogor ini dengan ekspresi santai dan tenang mengatakan bahwa aksi nekat untuk menghabisi nyawa korban didasari karena kebenciannya terhadap perempuan dan hal itu telah terkonfirmasi.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa kasus yang dilakukan Rian merupakan pembunuhan berantai atau serial killer.
“Ini adalah termasuk kaitan dengan serial killer atau pembunuhan berantai,” kata Kombes Susatyo Purnomo Condro di Gunung Geulis, Kamis (11/3/2021).
Susatyo menyebut bahwa pelaku cenderung menikmati aksi yang dilakukannya itu. Kurang dari dua pekan usai menghabisi korban pertama, dia kembali melakukan pembunuhan terhadap target perempuan yang kedua.
“(Pelaku) Ada kecenderungan untuk menikmati dengan meninggalnya korban tersebut,” ungkapnya.
Ditangkapnya Sang Pembunuh Berantai
Setelah mendapat laporan tentang dua wanita, yakni DS dan EL yang dibunuh dengan cara sadis, polisi langsung bergerak cepat mencari pelaku yang diduga berjumlah satu orang. Pelaku pun ditangkap polisi di persembunyiannya di Depok pada Rabu (10/3/2021) sekitar 19.30 WIB.
Korban DS ditemukan di depan toko bangunan di Jalan Raya Cilebut, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada 25 Februari 2021.
Korban DS ditemukan dengan kondisi kedua kaki terikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah berukuran besar berwarna hitam.
Dari hasil otopsi, diketahui ada luka benda tumpul di bagian leher korban. Polisi menduga korban DS tewas dibunuh dengan cara dicekik.
“Diduga korban pembunuhan karena meninggal tidak wajar dalam kondisi terikat. Penyebab kematian ada tekanan benda tumpul pada leher,” kata Susatyo.
Sementara itu, korban EL ditemukan tewas di sebuah kebun kosong pinggir jalan alternatif Puncak Bogor, Jawa Barat, mengalami luka di leher. Polisi menyebutkan bahwa EL dibunuh setelah berkencan di salah satu penginapan di Puncak.
“Kami melihat dari barang bukti yang ada dari korban itu ada sperma di alat kelaminnya,” kata Kapolres Bogor AKBP Harun.
Harun mengungkapkan, pembunuhan EL bermula saat tersangka MRI berkenalan lewat media sosial dengan korban EL. Modus yang digunakan, yaitu tersangka mengiming-imingi uang dengan cara jalan bareng atau kencan ke Puncak Bogor.
Keduanya kemudian menginap. EL dicekik di dalam penginapan tersebut. Setelah dipastikan tewas, jasad EL dibungkus menggunakan plastik hitam lalu dimasukkan ke dalam tas ransel gunung ukuran besar.
MRI kemudian mengendarai motor sambil menggendong tas tersebut ke lokasi pembuangan mayat EL di area kebun kosong di Gunung Geulis, Kampung Cidadap, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: 10 Tempat Instagramable di Sekitar Malang yang Wajib Dikunjungi
“Setibanya di TKP tersebut MRI lalu mengeluarkan korban dari tas ransel dan membuangnya begitu saja di kebun kosong itu. MRI kemudian mengambil barang-barang EL,” ucap Harun. [bgze]
Discussion about this post