Rotasi Asia ID – Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar sampai saat ini masih menjadi perhatian. Setelah foto diduga pelaku bom bunuh diri tersebar di internet, kini banyak orang menyangkutkan peristiwa tersebut dengan jaringan JAD. Akan tetapi sampai saat ini kebenaran berita tersebut masih belum bisa dikonfirmasi karena masih dalam tahap investasi.
Sebelumnya bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Sulawesi Selatan pada Minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.30 WITA. Ledakan yang cukup dahsyat tersebut mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka. Sedangkan pelaku bom bunuh diri sendiri ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Kondisi Terkini Kilang Minyak Balongan Pasca Terbakar Hebat
Setelah melakukan investigasi dan berdasarkan rekaman CCTV dari lokasi kejadian, polisi menduga pelaku bom bunuh diri terdiri dari dua orang. Pelaku terdiri dari sepasang suami istri dengan mengendarai sepeda motor matic. Polisi juga menyatakan bahwa identitas pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar telah diketahui dan diduga merupakan anggota JAD.
Polisi Tangkap Empat Terduga Teroris yang Terlibat Bom Bunuh Diri
Pasca diidentifikasinya terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, polisi akhirnya menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam pengeboman tersebut. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, empat terduga pelaku tersebut ditangkap di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Keempat orang tersebut diduga bagian dari Jamaan Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Barat.
Selain menangkap terduga teroris, Kapolri juga memerintahkan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk bergerak cepat memburu bagian dari kelompok teroris tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan sehingga masyarakat tidak panik lagi dan bisa kembali beraktivitas dengan tenang.
Dalam penangkapan tersebut, Densus 88 juga mengamankan beberapa barang bukti yang berkaitan dengan peristiwa pengeboman. Polisi menemukan lima bom jenis bom sumbu yang sudah siap digunakan. Selain itu, ada lima toples besar yang berisi cairan aseton dan H202 serta satu buah thermometer.
Sebelumnya, aksi terror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral telah melukai sedikitnya 20 orang. Korban terdiri dari masyarakat yang tengah melintas di sekitar lokasi kejadian dan bukan dari pihak gereja maupun jemaat. Saat ini para korban tengah dirawat di beberapa rumah sakit dengan kondisi rata-rata mengalami luka bakar dan patah tulang.
Lalu Lintas di Depan Gereja Kembali Dibuka
Setelah sempat disterilkan dan ditutup untuk umum, aktivitas lalu lintas di sekitar Gereja Katedral Makassar kembali dibuka hari ini. Polisi telah membersihkan puing-puing sisa ledakan dari lokasi kejadian sehingga telah aman untuk dilalui kembali. Diharapkan dengan dibukanya lalu lintas tersebut, masyarakat menjadi lebih tenang dan bisa beraktivitas normal kembali.
Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di depan gereja Makassar sempat membuat lokasi kejadian menjadi mencekam. Selain menyebabkan beberapa bangunan dan kendaraan yang terparkir mengalami kerusakan, di lokasi kejadian juga ditemukan banyak potongan tubuh manusia.
Baca Juga: 9 Tempat di Planet Bumi yang Sangat Indah Sekaligus Membuat Takut
Untuk memudahkan proses identifikasi dan olah kejadian perkara, kawasan sekitaran Gereja Katedral akhirnya diberi garis polisi. Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar memang membuat banyak orang khawatir. Hal ini memunculkan isu bahwa teroris telah siap beraksi kembali.
Untuk mengatasi kepanikan masyarakat, Densus 88 bertindak cepat dengan mengamankan beberapa orang terduga teroris yang termasuk dalam Jaringan JAD. Tidak hanya di Makassar saja, perburuan teroris juga dilakukan di daerah lain untuk memastikan Indonesia aman dari terorisme. [bgze]
Discussion about this post