Rotasi Asia ID – Istri terduga teroris Sukabumi SA (25) yang ditangkap lima hari lalu mendapatkan kiriman bantuan dana dari presiden Joko Widodo. Kiriman bantuan dikirimkan melalui staf presiden kemudian dititipkan kepada Kapolres Sukabumi untuk diberikan langsung kepada SA di kampung Limbanan. Desa Cibodas, Bojonggenteng, Sukabumi.
Presiden Jokowi tersentuh setelah kisah hidup SA viral di media sosial. Bantuan yang diberikan oleh presiden Jokowi berupa uang tunai untuk membantu cicilan hutang sang suami. Menurut Kapolres Sukabumi, bantuan dikirimkan murni untuk meringankan beban SA tanpa ada maksud apapun.
Baca Juga: Istri Terduga Teroris Ini Terpaksa Tanggung Biaya Cicilan Bank Peninggalan Suaminya
Sebelumnya BS, ditangkap oleh Densus 88 karena diduga terlibat aksi terorisme yang terjadi di Makassar. Pada saat penggeledahan yang dilakukan di rumahnya, ditemukan barang bukti berupa serbuk hitam yang diduga bahan untuk membuat peledak. Pasca penangkapan suaminya tersebut, SA harus berjuang sendiri untuk merawat bayinya yang masih berusia 3 tahun. Tidak hanya itu, ia juga harus melunasi hutang suami kepada bank yang masih menyisakan cicilan 1,5 tahun lagi.
Cicilan Hutang Masih 1,5 Tahun Lagi
Ditangkapnya BS (43) oleh Densus 88 tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi sang istri SA (25). BS juga meninggalkan hutang bank kepada istrinya yang masih tersisa 1,5 tahun dengan total cicilan setiap bulannya sebesar 1,5 juta. Hal ini pastinya menjadi beban bagi istri terduga teroris Sukabumi itu, mengingat ia juga harus mengurus bayinya yang masih berusia 3 bulan.
Dengan kondisi yang dialaminya saat ini, SA berniat untuk mencari kerja demi bisa menghidupi sang anak dan mencicil hutang suaminya. SA mengungkapkan bahwa akan melamar kerja di garment yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Akan tetapi dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Jokowi tersebut, SA merasa senang karena bisa sedikit meringankan beban hutang suaminya.
Sebelumnya SA tidak menyangka bahwa suaminya terlibat dalam aksi terorisme. Ia mengungkapkan bahwa sepengetahuannya suaminya bekerja di Jakarta sebagai seorang supir. Penangkapan BS yang secara tiba-tiba membuat SA sangat terpukul dan syok. Selain harus berjuang membesarkan buah hati seorang diri, ia juga harus bekerja keras untuk melunasi cicilan hutang sang suami kepada bank.
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabespolri membuat Densus 88 semakin gencar memburu pelaku teroris di berbagai wilayah di tanah air. Selain Sukabumi, Densus 88 juga menangkap terduga teroris di Condet, Bekasi, Semarang hingga Nusa Tenggara Barat. Hal ini dilakukan agar kondisi bisa kembali kondusif serta masyarakat bisa merasa aman kembali.
SA Berharap Suaminya Bisa Dibebaskan
SA (25) sangat tidak menyangka atas penangkapan yang terjadi pada suaminya BS (43). Perempuan yang tinggal di desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng tersebut menjelaskan kepada media bahwa ia hanya tahu sang suami kerja di Jakarta sebagai supir. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa suaminya menjadi bagian aksi terorisme yang terjadi di Makassar.
Penangkapan BS membuat beban hidup SA semakin berat. Selain harus membesarkan buah hati yang baru berusia 3 bulan seorang diri, ia juga masih dibebankan dengan hutang sang suami kepada bank. Dalam penuturannya kepada media. SA berharap suaminya bisa segera dibebaskan sehingga bisa bekerja kembali dan menjadi tulang punggung keluarga.
Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Seorang Terduga Teroris Dilumpuhkan
Belakangan ini aksi terorisme di tanah air memang tengah marak terjadi. Hal ini membuat kepolisian harus bergerak cepat untuk menangkap pelaku maupun terduga pelaku teroris demi menghindari aksi terorisme yang lebih kejam lainnya. Disisi lain, penangkapan terhadap terduga pelaku terorisme meninggalkan luka dan beban bagi keluarga yang ditinggalkan seperti SA ini. [bgze]
Discussion about this post