Rotasi Asia ID – Berdasarkan hasil identifikasi dan investigasi yang dilakukan kepolisian, ditemukan beberapa fakta-fakta tentang Zakiah Aini.
Pasca kejadian serangan yang terjadi di Mabes Polri, Nama Zakiyah Aini (25) memang masih menjadi perbincangan banyak orang.
Wanita berusia 25 tahun tersebut merupakan terduga pelaku serangan dengan senjata api jenis Airsoft Gun yang kemudian ditembak mati oleh polisi.
Baca Juga: Penampakan di Foto Pemakaman Zakiah Aini Bikin Salfok Netizen
Aksi Zakiah tersebut dianggap masih ada hubungannya dengan beberapa aksi terorisme yang kerap terjadi belakangan ini. Sebelumnya Zakiah masuk ke komplek Mabes Polsi dengan membawa sepujuk senjata api.
Berdasarkan rekaman yang beredar di media sosial, pada saat itu ia menggunakan kerudung berwarna biru kemudian langsung mengacungkan pistol kepada petugas penjaga.
Setelah terjadi baku tembak dengan polisi, akhirnya Zakiah dilumpuhkan dengan ditembak mati di tempat.
Pasca aksi penyerangan tersebut, polisi langsung bergerak cepat untuk mencari tahu siapakah sosok Zakiah sebenarnya. Berikut ini beberapa fakta-fakta tentang Zakiah Aini:
Sempat Kuliah 4 Semester
Setelah dilakukan identifikasi, diketahui bahwa ZA merupakan mantan mahasiswa Gunadarma.
Ia sempat kuliah di kampus tersebut sampai semester 4 namun selanjutnya memutuskan untuk drop out.
ZA masuk pada tahun 2013 namun memasuki semester lima ia tidak aktif hingga seterusnya.
Akan tetapi alasan kenapa ZA memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan belum diketahui sampai saat ini.
Berdasarkan dari riwayat akademisnya, Zakiah termasuk mahasiswi yang cukup cerdas. Hal ini dapat dilihat dari indeks prestasi kumulatif (IPK) yang cukup bagus selama kuliah di kampus tersebut.
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Budi Prijanto mengungkapkan bahwa Zakiah Aini memiliki IPK sekitar 3.2.
Sosok Penyendiri dan Suka Ganti Nomor Ponsel
Zakiah Aini diketahui tinggal di rumah orang tuanya yang beralamatkan di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Di rumah dan lingkungannya ZA dikenal sebagai sosok penyendiri.
Menurut kesaksian Ketua RT 003/010, Kasdi menyebutkan bahwa Zakiah lebih suka menghabiskan waktunya untuk berada di dalam kamar.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari kakak pelaku, ZA kerap berganti nomor telepon seluler. Hanya saja pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti alasan Zakiah menganti nomor telepon tersebut.
Sampai pada hari dimana aksi penembakan terjadi, keluarga juga kesulitan untuk menghubungi karena nomor telepon yang tidak aktif.
Meninggalkan Wasiat dan Mendukung ISIS
Pada saat dilakukan penggeledahan di rumah ZA, polisi menemukan surat wasiat. Sebelumnya surat wasiat tersebut telah ditemukan oleh kakak pelaku, namun Zakiah sudah terlanjur berangkat ke Mabes Polri.
Tidak hanya meninggalkan surat, ZA juga berpamitan di grup whatsapp keluarga sebelum melakukan aksi penyerangan tersebut.
Menurut Ketua RT setempat, surat wasiat tersebut berisi permohonan ijin dari pelaku kepada keluarga.
Tidak hanya melakukan penggeledahan di rumah, polisi juga melakukan pengecekan terhadap akun media sosial ZA.
Berdasarkan postingan yang ada di akun media sosialnya, diketahui bahwa ZA memiliki ideology radikal ISIS.
Tidak hanya itu, sehari sebelum melancarkan aksinya, ZA juga diketahui juga memposting bendera ISIS di akun media sosialnya.
Kejadian penyerangan oleh seorang wanita yang terjadi di Mabes Polri memang membuat gempar banyak orang.
Baca Juga: Istri Terduga Teroris Ini Terpaksa Tanggung Biaya Cicilan Bank Peninggalan Suaminya
Kejadian ini membuat masyarakat semakin khawatir dengan ancaman terorisme yang belakangan tengah marak terjadi. Akan tetapi polisi langsung bergerak cepat dengan melumpuhkan pelaku serta melakukan perburuan teroris di berbagai wilayah tanah air. [bgze]
Discussion about this post